Minggu, 02 Desember 2012

Sabtu, 01 Desember 2012

Tugas menumpuk

Beginilah kalok sudah kelas 3 SMK mesti banyak tugas menumpuk karena waktunya terpotong UNAS dan ujian Pondok, karena aku juga hidup di pondok . jadi guru-guru mencari nilai mangkannya banyak tugas yang diberian kepada murid"nya.....
ini belum aja mikir ujian praktik pondok , ujian akhir kejuruan dll masih banyak..
bisa bisa gila aku kalau kayak gini terus hahhaha :D :D

TIMNAS Menagis

Begitu menang melawan Singapura 1:0 pada laga Piala AFF,sontak masyarakat bersemangat untuk menjagokan Timmas Sepakbola Indonesia untuk melindas tim Malaysia,apalagi kedua tim tersebut adalah musuh bebuyutan. Namun yang menarik dari obrolan di sebuah kedai Bakmi di Yogya hari Rabu malam adalah adanya sentilan yang menyatakan bila anda taruhan bola dengan teman atau siapapun,maka “Bertaruhlah kebalikannya bila anda ingin memenangkan pertaruhan” ,maksudnya?
Nah,ini yang menarik dari analisa jagoan bola yang sudah “berpengalaman” mengamati persepakbolaan di tanah air dan di dunia. Intinya,semua permainan bola itu ada yang mengatur ’score’ kedua kesebelasan yang akan bertanding. Mereka inilah yang disebut “Bandar Gedhe” (BG) yang ‘invisible’ alias tak tersentuh oleh siapapun. Jaringan BG ini luar biasa dan hampir dipastikan tidak bisa dideteksi siapa sesungguhnya yang paling diatas,kebanyakan justru yang ditangkap atau yang terlihat adalah bandar-2 kecilnya saja (yang juga suka jadi korban karena dimakan oleh BG-nya)
Mereka mempunyai jaringan yang tidak lurus vertikal,tetapi banyak rantingnya yang masing-2 mempunyai peran. Ada yang mengurus “marketing” nya,yaitu mengaduk-aduk perasaan orang untuk bertaruh kepada kesebelasan yang “pasti” akan menang nanti,dsb. Nah,semua itu bisa dibuat sedemikian rupa sehingga masyarakat pegila Bola mau bertaruh demi kesebelasannya. Tanpa disadari mereka sudah masuk dalam jaring pukat yang tidak mungkin bisa lepas lagi, hingga akhirnya baru menyadari dengan penyesalan karena sudah habis hartanya untuk bertaruh bola.
Nah,mengikuti obrolan di sebuah Kedai Bakmi di Yogya tersebut,maka sudah diduga Timnas Sepakbola Indonesia bakal kalah melawan Tim Malaysia,dan ternyata betul adanya…! Kenapa? Karena masyarakat bola sudah disodori opini-2 bahwa Timnas sudah berhasil mengalahkan Singapura,selama sekian puluh kali bertanding melawan Malaysia,Indonesia masih unggul dan diramalkan Timnas di Piala AFF kali ini pasti unggul,dsb…Mereka sudah ‘jualan opini’ untuk membuat masyarakat pegila bola bertaruh demi Timnas. Begitu antusiasnya masyarakat mendukung Timnas membuat optimisme petaruh untuk memenangkan pertaruhannya kali ini,kenyataannya…? Kalah lagi…!
Kalau sudah begini,pertanyaannya ‘Kenapa bisa begini…?’ Apa karena sudah diatur sedemikian rupa? Oleh siapa? Dan siapa yang mempunyai jaringan mengatur timnas? Apakah pemain atau pelatih secara diam-2 disuap oleh BG…?
Menurut salah satu Hakim Agung di MA,suap itu memang seperti orang kentut,terdeteksi baunya,tetapi sulit ketahuan siapa orang yang kentut apalagi mau mengaku kentut,kecuali ada orang yang berani mencium pantat satu persatu orang yang ada di sekitarnya untuk memastikan bau itu berasal darimana. Sayangnya setelah selesai bermain dan kalah,tentu Timnas akan bubar,pelatihnya juga pulang kandang,demikian pula para pemainnya. Mereka pulang mungkin sambil senyum-2 karena sudah cukup kaya raya karena ‘duit yang mengatur score pertandingan sudah siap dinikmati’
Intinya,pengalaman pengamat bola tersebut barangkali bisa menjadi pelajaran berharga,kalau mau bertaruh bola,bertaruhlah ‘kebalikannya’ dari apa yang diyakini oleh masyarakat luas atas tim kesebelasan yang bertanding,yang dipastikan menang pasti akan kalah atau seri….! Sebab BG tidak mungkin mau kalah….!
Jadi, benarkah Timnas Indonesia kena suap…? Wallahu’alam….!